Kamis, 16 November 2017

Orientasi Jurnalistik PWI di Hotel Amantis

Orientasi Jurnalistik PWI di Hotel Amantis



UU press itu bukan perlindungan utk wartawan, tapi justru perlindungan utk masyarakat.


 


Kapolres AKBP Sony Irawan mendapatkan PWI Award 2017.




Pak Bupati juga mendapatkan PWI Award 2017.


Jurnalistik adl kran informasi dan komunikasi dari satu pihak ke pihak lain, dg tujuan akhir kemaslahatan masyarakat.

Dg adanya citizen jurnalism, kita kini semua adlh jurnalis. Mjd bagian sehari2. Produk jurnalistik mjd aspek kesegeraan. Yg sebagiannya menimbulkan keresahan2 sebab seringkali tdk mengindahkan

Profesionalitas tdk cukup dg tingginya aspek teknis, tapi juga bagus dlm kearifan etis. Butuh pemahaman kaffah, komprehensif. Kompeten teknis, kuat dlm etis. - Amir Mahmud

Kegelisahan awal dtg saat pilgub dki lalu ktk judul2&berita2 portal media yg meng-klaim kebenaran, kesimpulan2 seseorg adl penjelmaan dajjal. Sbnrnya adl kelanjutan luka kebebasan berpendapat saat pilpres. TV2 bhkn jd representasi dr tokoh2 capres saat itu



 Bedah Buku Adab Jurnalistik by Pak Amir Mahmud
Kemerdekaan berpendapat justru dihancurkan sendiri. Amanat UU adl hak asasi manusia,termsk di dlmnya kebebasan berpendapat. Kalau diselewengkan, berarti ada HAM yg dilanggar. Jgn main2 dg justifikasi jurnalis dilindungi UU
Kemerdekaan berpendapat justru dihancurkan sendiri. Amanat UU adl hak asasi manusia,termsk di dlmnya kebebasan berpendapat. Kalau diselewengkan, berarti ada HAM yg dilanggar. Jgn main2 dg justifikasi jurnalis dilindungi UU.
Revolusi yg terpenting justru nuraninya. Timbang scr dikotomi, benar atau salah, baik atau buruk, apakah bertgjwb atau tdk, peduli atau tdk, dst. Persoalannya skrg media jd alat bagi kepentingan2 modal, tunggangan kepentingan2 politik, eksperimen2 yg tdk tgjwb krn kegegasan
Apa sih bedanya kebenaran jurnalistik dan kebenaran yuridis? Kbnrn yuridis: tetap, berdsr fakta. Kbnrn jurnalistik adl sodoran dr fakta yg disajikan mekanisme jurnalistik yg benar. (3 matra) Menegakkan kebenaran Membgn kepercayaan publik
Tabayun, cek ricek, cover both side, memenangi pertarungan utk memilih dg nurani. 
Misal: siapakah yg benar antara SN, pra peradilan, KPK, pengacara dll? 
Sodorkn semua fakta. Apakah sesuai nurani jk keberimbangan diberikn sama persis? Porsi kualitatif=keberpihakan media
Keberpihakan media didsrkan pd nuansa kebaikan. Bgm menimbang ini? Narasi2 yg dibangun, dengarkan rakyat yg membela. Beri porsi kuat yg bangun determinasi utk bisa berantas kasus2 korupsi. Klo berimbang saja, keenakan koruptornya dong
ILC 12 narsum, hy 5 narsum bela KPK. Jurnalis ternyata msh butuh utk eksplorasi nurani.  
Rumah sakit py peraturan yg juga terkait dg jurnalistik. Di mana Purwodadi misalnya sempat ada wartawan menggugat krn dihalangi meliput tersangka yg sdg dirawat. Hbgn kerja yg seprofesional apapun tdk akan berarti tanpa pondasi hbgn personal yg kuat. 
 Kuncinya:Hbgn personal. Etika liputan di RS mesti dipakai. Tdk boleh hy mendengar keluhan pasien lalu menyebutnya malpraktik. Atau tdk memberitakan dg seimbang. Kalau amatan kuat, dr narsum yg otorita layak, yg disodorkn adl kebenaran jurnalistik
Ada hal2 yg hrs diputuskan dg nurani. Misal saat debat pilpres,ada yg minta pak Amir Mahmud menulis judul Jokowi Kedodoran. Tp p Amir berpikir bgm mempertgjwbkn pd publik. 87:PSIS vs Persebaya Gol-nya diperdebatkan P Amin beri judul dg jalan tengah,moderat.  
Temanggung Mulai Mereda, judul yg dipilih p Amir saat konflik penistaan d Temanggung. Jurnalis hrsnya tdk jd pengobar kericuhan, tapi jd bagian yg ikut meredakan situasi panas. 
Produk fenomenal:UU kebebasan press peninggalan pak Habibie. Dikotomi skrg, yg mengancam kebebasan pendapat ini justru orang media sendiri. Shg kemudian justru lahir UU ITE. P Amir malah simpan meme 'pengabdi setnov'
Bijaklah bersosmed. Bayangkan klo kita diunggah seenaknya. Transaksi elektronik ada UUnya. Mending dtg lgs ke org2 yg mau dilabrak drpd meninggalkan jejak digital.  
Perhatikan 3 matra. Akuntabilitas. Disiplin verifikasi. Kepercayaan publik. Misal: jgn media malah memojokkan guru pdhl video kekerasan yg beredar kmrn belum jelas duduk perkara&oknum2nya
Fas solen, sein. Krn ada kesenjangan antara pikir dan tindak, mk kita butuh rambu. Itulah pentingnya kode etik jurnalistik, dewan kehormatan PWI, dewan pers dll utk menjaganya.  
Mana yg layak disampaikan atau tdk? Sampaikan dg estetetis, anggun. Kemasan yg baik meski itu kritikan keras, justru akan dpt persepsi yg baik. Efektifitas penyampaian pesan tgt kemasan. Formulasi. 
Pesan baik yg dikemas tdk baik akan menimbulkan gegar budaya yg bisa menyebabkan kerusakan dlm masyarakat. Jgn sampaikan seluruh apa yg kita lihat&dengar,krn itu sdh bs dianggap kt berbohong  
Saat ini sgt susah membedakan mana yg benar, apa yg sbnrnya tjd. Misal: Sdh kadung viral ada guru bullying, eh ternyata itu org tua yg marah atas tindakan siswa tsb pd anaknya. Guru justru memisahkan tp juga dihajar. 
Uswatun hasanah Rasulullah. Shidiq, amanah, tabligh, fathonah. Sbg jurnalis, dasari dg kesungguhan/profesionalism, cinta, pemahaman kode etik jurnalistik.
Manfaatkan google picture utk cek hoax atau tdk suatu gambar yg beredar. Juga utk berita2 yg kira2 hoax, pakai apps/program yg ada utk mengecek. PR berat krn literasi utk membaca sj kita belum tuntas, tp sdh hrs masuk&menghadapi era media digital  
Sesi ke-3 Orientasi Jurnalistik Pemateri : Isdiyanto (Kabiro Kedaulatan Rakyat), Mulyadi (Redaktur Senior SM), Setyawan Hendra Kelana (Direktur SM Cyber), Sholikhun (SCTV).
 
Untuk  kerjasama  review, liputan, event, narsum dll
For reservation,  review and any other collaboration
please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
Line: diannafi57

About the Author

dian nafi

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fatayat Kita © 2015 - Designed by Templateism.com, Distributed By Blogger Templates